Seorang broker pastinya tidak bisa lepas dari percakapan telepon. Dia akan menghubungi relasi melalui telepon. Agen properti juga bakal menerima telepon dari calon penjual dan pembeli.
Untuk itu, seorang agen properti harus selalu siap ketika menerima telepon dari seseorang. Bisa jadi si penelepon adalah calon pembeli potensial atau orang yang ingin mempercayakan propertinya kepada sang agen.
Ir. Eddie Muljawan Soetedjo memaparkan hal tersebut dalam bukunya yang berjudul The King of Property: 36 Secrets of Powerful Closing. Dia membahas sederetan tips dalam menjalankan profesi sebagai agen properti.
Baca juga: Tips Jual Rumah: 6 Keuntungan Memakai Agen Properti
Eddie selalu membawa database listing ke mana pun dia pergi. Sering kali, dia mendapatkan telepon dari calon pembeli. Tentunya lantaran banyaknya properti yang dia pasarkan, Eddie tidak mengingat semuanya.
Dia juga sering mendapatkan telepon dari mereka yang ingin menjual propertinya. Klien sering kali bertanya berapa harga pasaran, padahal agen tentunya tidak bisa memperkirakan harga kalau tidak melihat langsung properti tersebut.
Seorang agen properti harus bisa melakukan penerimaan yang baik saat menerima telepon. Setiap orang yang menghubungi tentunya karena ingin mencari informasi, ingin menjual atau membeli. Ada peluang bisnis di sini.
Baca juga: Dua Kali Ganti Agen Properti, Akhirnya Rumah Bruce Willis Laku Terjual
Untuk itu, seorang agen properti harus belajar bagaimana menghadapi konsumen. Mereka memiliki beragam latar belakang, ada konsumen yang tidak tahu harga, tahu harga, hingga tidak peduli harga.
Broker mesti bisa memberikan respons positif dan bisa mengajak berkomunikasi setiap kali menerima telepon. Eddie menyatakan kalau 70 persen dari listing properti yang dia pasarkan berasal dari telepon yang tidak dia kenal.
Sumber: rumah123..com