Beberapa proyek perumahan atau apartemen dibuat standar dan umum: beberapa unit hunian dan fasilitas umum seperti taman, kolam renang dan jogging track.
Di sisi lain, ada beberapa pengembang yang memikirkan konsep mendalam ketika membangun perumahan. Misalnya unit huniannya dikelilingi fasilitas dan gaya hidup lengkap, seperti rekreasi, komersial dan pusat bisnis. Hal seperti ini yang bisa memberi keuntungan besar bagi penghuni rumah.
Lantaran para konsumen bisa menjangkau segala kebutuhan dan aktivitas sehari-hari hanya dengan berjalan kaki. Mereka bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari, bertemu teman, makan malam di luar atau menonton film terbaru di bioskop.
Kedua, pengembang mengandeng perusahaan besar untuk bekerjasama mendirikan cabang baru di dekat area hunian. Dan ketiga, seiring berjalannya waktu, area hunian akan menjadi ramai dan membuka peluang pekerjaan bagi warga sekitar.
Jadi, visi yang ditawarkan pengembang tidak sebatas membangun sebuah tempat tinggal nyaman namun membangun area yang memenuhi standar gaya hidup. Seperti yang dilakukan PT Jaya Real Property (JRP), Tbk.
Developer besar ini sukses mengembangkan kota mandiri Bintaro Jaya yang berdiri di lahan seluas 2.499 hektare. Sejak tahun 1979, Jaya Group mulai mengembangkannya dengan konsep kawasan sebagai pusat hunian baru yang saling terintegrasi.
Kepastian Penyelesaian
Pengembang yang kredibel dan bertanggung jawab harus punya kalender konstruksi yang jelas. Mereka juga harus punya modal yang cukup untuk menyelesaikan proyek dalam waktu beberapa tahun ke depan.
Ketika peluncuran proyek, pengembang biasanya mengumumkan rencana pembangunan, mulai dari anggaran keuangan, jumlah unit yang dipasarkan, dan target waktu serah terima. Anda bisa mengecek hal ini dari pemberitaan pers/media, baik online maupun offline.
“Menjaga komitmen sangat penting. Termasuk janji serah terima produk. Kalau kami janjikan dua tahun rampung, ya harus dipenuhi janji itu. Meleset sedikit, konsumen tidak akan percaya lagi,” tutur Manajer Pemasaran Bintaro Plaza Residences, Dimas Prasasto.
Komitmen itu dibuktikan melalui serah terima menara pertama Altiz di proyek Kondominium Bintaro Plaza Residences yang maju empat bulan lebih cepat.
Dari 642 unit Altiz Tower, saat ini semuanya sudah habis terjual. Sebanyak 90% unit telah dihuni baik oleh eksekutif domestik maupun ekspatriat asing. Sehingga tarif sewa (rental rate) Altiz tower pada tahun ini mencapai 10% per tahun.
Sukses di Proyek Sebelumnya
Sangat penting untuk mengetahui sepak terjang pengembang dari proyek yang pernah diselesaikannya. Opini publik menjadi tolok ukur yang ideal untuk mengetahui sebaik apa hasil kerja pengembang.
Atau Anda bisa mengecek proyek sebelumnya dari website perusahaan, kemudian riset setiap proyek lewat berbagai sumber: opini dari penghuni rumah, atau pemberitaan dari media masa. Informasi seperti ini juga bisa Anda simak di Review Properti dari Rumah.com.
Untuk Jaya Real Property, keberhasilan dari proyek sebelumnya sangat menjadi concern agar mampu menarik konsumen baru maupun repeat order.
Mengikuti kesuksesan tower pertama, tower kedua apartemen Bintaro Plaza Residence (BPR) Breeze Tower sudah terjual hingga 81% dari total 930 unit. Menjelang akhir masa penjualan, BPR tetap memberikan kemudahan cara bayar kepada calon konsumennya.
“Dengan harga mulai Rp500 jutaan, konsumen sudah bisa merasakan manfaat berinvestasi di apartemen ini pada awal 2019 saat serah terima bertahap dimulai,” Dimas menambahkan.
Pengembang properti yang memiliki modal terbatas cenderung menunda proyek pembangunannya atau yang lebih buruk, menggunakan material dibawah standar. Untuk itu Anda perlu mengecek kondisi finansial sebagai bagian dari investigasi.
Kondisi keuangan perusahaan bisa dicek dari laporan bisnisnya. Biasanya mereka yang bekerja di industri media/berita memiliki data lengkap mengenai performa perusahaan besar.
Kondisi keuangan yang sehat juga ditandai dari berapa unit properti yang sudah terjual, atau kesuksesan dari pembangunan fase pertama. Dengan demikian Anda bisa meyakini bahwa si developer sudah punya “pundi-pundi” modal yang cukup untuk melanjutkan proyeknya.
Sumber: liputan6.com