Kepala tiang pancang (pier head) pada proyek jalan tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (Becakayu) ambruk dan jatuh mengenai pekerja. Dalam insiden tersebut mengakibatkan 7 orang pekerja menjadi korban.
Insiden tersebut mendapatkan tanggapan beragam dari berbagai pihak. Tak terkecuali dari para wakil rakyat yakni Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azzam Asman Natawijaya mengatakan, insiden proyek TOl Becakayu terjadi karena pemerintah tidak mengindahkan masukan dari pihaknya. Pasalnya ketika peristiwa underpass Bandara Soekarno Hatta yang mengalami roboh, pihaknya sudah sempat meminta kepada pemerintah untuk melakukan moratorium (penghentian sementara) proyek infrastuktur.
“Tapi pemerintah tidak serius menanggapi (permintaan kami) dan abai sehingga terjadi lagi (kecelakaan kerja di) Becakayu. Padahal kalau serius dan didengarkan itu enggak akan terjadi insiden Becakayu,” ujarnya dalam Talkshow “POLEMIK” Radio MNC Trijaya Network dengan tema Proyek Infrastruktur: Antara Percepatan & Pertaruhan di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Azzam melanjutkan, dirinya mengapresiasi upaya pemerintah untuk segera melakukan moratorium pasca kecelakaan di Becakayu. Meskipun upaya moratorium tersebut dinilainya sudah cukup terlambat.
“Walaupun terlembat moratorium, tapi sudah benar itu dilakukan. Sambil diperbaiki prosedurnya,” ucapnya.
Azzam melanjutkan, kejadian pada tol Becakayu merupakan salah satu rentetan kecelakaan yang terjadi akibat terlalu banyaknya pengerjaan proyek infrastruktur yang dilakukan pemerintah (overload). Sementara waktu pengerjaannya diniliannya terallu singkat.
Hal tersebut membuat para kontraktor pun mengesampingkan keselamatan dalam mengerjakan proyek tersebut. Sehingga, sangat wajar jika banyak kecelakaan yang terjadi pada pembangunan infrasturtur.
“(Proyek infrasturuktur) penyelesaian yang mana ini kejar tayang, oleh karena itu wajar secara alamiah saja minimum pengawasan menurun dengan volume yang begitu besar dan singkat sdm yang tebatas wajar jika pengawasan menurun,” jelansya.
Sumber: okezone.com