Apakah saat ini Anda telah memiliki sebuah hunian di kota hujan, Bogor? Jika ya, maka peluang ini bisa menghasilkan keuntungan yang cukup menggiurkan beberapa tahun mendatang. Sebab, Bogor menjanjikan prospek yang makin hari makin menunjukkan kekuatannya di sektor properti dan komersial.
Apalagi sejak beroperasinya Bogor Outer Ring Road (BORR), kawasan ini diprediksi akan terus melahirkan banyak produk properti dengan konsep dan harga yang bervariatif. Sementara bila melihat harga rumah di Jakarta yang semakin mahal, Bogor dipilih sebagai salah satu alternatif sebagai sasaran empuk untuk kawasan penyangga. Kelebihan lainnya, udara Bogor yang masih sejuk dan bersih membawa nilai plus yang tak dimiliki lokasi lain seperti Bekasi dan Tangerang.
Krisis ’98 & Dampaknya
Menurut Nany Budiharjo, Principal Top Agent Property, di masa lampau Bogor lebih didominasi oleh pemandangan lahan hijau di berbagai lokasi. Namun krisis 98 rupanya mampu merubah wajah Bogor. Ya, tragedi ini membawa fenomena ruralisasi yakni berpindahnya penduduk kota ke desa. Tak ayal jika pada akhirnya developer menengah berani bercokol di Bogor untuk membangun proyek perumahan berskala klaster.
Sementara jika hari ini Anda melintasi kawasan Pajajaran, gambaran yang sangat mudah ditemukan adalah ramainya properti berbasis komersial berupa hotel. Beberapa hotel ternama pun hadir di sini, seperti Horison, Amaroosa, Padjajaran Suites, dan Hotel Permata.
Saat ini Bogor hanya memiliki tiga kawasan industri, yaitu Cibinong Center Industrial Estate, Bogorindo dan Menara Permai dengan luas sekitar 300 hektar. Tak lama lagi, Bogor akan menambah kawasan industri baru menjadi 700 hektar di Jonggol dan Tenjo. Kawasan industri yang akan segera lahir ini tentu akan mempengaruhi nilai investasi di Bogor yang kian melesat, dan membuat Bogor siap bersaing dengan wilayah di sekitarnya.
Pesona Bogor
Industri pariwisata juga ikut mengangkat popularitas Bogor di antara kabupaten lain di Jawa Barat. Saat ini Pemda Bogor membagi lima zona untuk mengembangkan bisnis pariwisata, yaitu destinasi wisata perkotaan (Cibinong dan sekitarnya), rekreasi, ekonomi kreatif (Gunung Putri hingga Jonggol), eko-wisata (Nanggung hingga Palasari), serta wisata pendidikan dan kebudayaan (Kecamatan Dramaga dan sekitarnya). Tentu saja kebijakan ini diharapkan terus mendorong perekonomian Bogor dengan alamnya yang relatif segar.
Transportasi menuju dan dari kota Bogor pun semakin nyaman. Selain akses tol, commuter line dapat menjadi pilihan yang tepat bagi para pekerja di Jakarta dan Bekasi. Bahkan mulai April tahun ini, pelayanan commuter line telah bertambah 34 perjalanan, menjadi 391 perjalanan, untuk lintas Bogor. Artinya, para penumpang dapat menikmati alat transportasi ini dengan nyaman dan waktu tunggu yang cepat.
Sumber : okezone.com