Kesalahan terbesar dari orang saat menabung adalah menabung uang sisa dan bukan menyisihkannya di awal. Hayo, pada ngaku aja deh?
Saat menerima gaji, katakanlah Rp 5 juta, biasanya sih orang akan berupaya menghabiskannya. Kalau di akhir bulan sisa Rp500 ribu, Rp100 ribu, nah itu yang ditabung. Kalau nggak ada sisa? Ya, gitu deh.
Padahal kamu harus bisa dan terbiasa untuk menyisihkan uang alias menabung di awal. Jadi saat kamu mendapatkan gaji Rp5 juta. Langsung sisihkan 30-35 persennya.
Wah, banyak banget? Pasti ini yang terlontar kan? Nah, balik lagi nih. Kamu mau menabung kan? Kamu mau memiliki rumah? Kamu mau berinvestasi?
Ya, bersakit-sakit dahulu dong, bersenang-senang kemudian. Bagaimana kamu mau memiliki hunian dan berinvestasi jangka panjang kalau kamu nggak menyisihkan sebagian pendapatan kamu? Apalagi buat kamu yang sudah menjadi mom and dad, kamu pasti menyisihkan gaji buat sekolah anak kan?
“Tiap bulan mesti ada sisa, kalau punya mau punya rumah, harus ada tabungan atau celengan. Kalau mau buat pendidikan anak aja, bikin celengan. Kenapa nggak bikin hal yang sama,” ujar perencana keuangan Kaukabus Syarqiah CFP kepada Rumah123.
Kaukabus menyatakan kalau generasi milenial mau punya rumah, mereka harus menabung. Sebenarnya, lebih tepatnya memaksa menabung.
Financial planner yang akrab disapa Kiki ini menekankan kalau generasi harus bisa mengatur keuangan dengan membagi pos pengeluaran menjadi primer, sekunder, dan tersier. Nah, fokuskan pada pengeluaran penting seperti makan dan minum, ongkos pergi pulang kantor, dan juga tabungan untuk membeli rumah dimulai dari menabung down payment dan kemudian mencicil.
Kurangi deh nongkrong di cafe, makan di restoran mahal, belanja smartphone mahal. Nggak perlu juga sering jalan-jalan.
Nah, kalau kamu malah bisa menabung untuk jalan-jalan ke Jepang, China, Australia, Raja Empat, atau Eropa, kenapa juga kamu nggak melakukan hal yang sama untuk membeli hunian?
Bedanya di mana? Berapa biaya jalan-jalan ke semua tempat ini? Coba hitung biaya dari tiket pesawat, makan, hotel, dan lainnya. Nggak mungkin kamu mengeluarkan di bawah Rp10 juta kan?
By the way, jalan-jalan masih bisa nanti kok. Lokasi wisata nggak akan pindah. Nah, harga rumah atau apartemen juga nggak akan pindah sih tapi harganya bakal naik selangit lho. Pilih mana?
Sumber: rumah123.com