Generasi milenial diprediksi sulit untuk mendapatkan rumah alias bakal menjadi ‘gelandangan’ dalam beberapa tahun mendatang. Padahal generasi ini merupakan kaum penerus saat ini.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Rumah123 dalam 3 tahun mendatang atau pada 2020, hanya 5% kaum dari milenial yang sanggup membeli rumah di Jakarta dan sekitarnya. Sisanya 95% kaum milenial di Jakarta entah tinggal di mana.
Siapa sih yang dimaksud generasi milenial?
Generasi milenial merupakan mereka yang lahir di sekitar 1980-an hingga 1990-an. Itu berarti saat ini kaum milenial saat ini berumur sekitar 20an hingga 37 tahun.
Jika saja sekolah sesuai dengan umur hingga S1, maka biasanya generasi mileniar mulai bekerja pada usia 23 tahun. Penghasilan rata-rata dari kaum milenial saat ini hanya single digit atau di bawah Rp 10 juta. Sementara kenaikan UMR saat ini rata-rata dibawah 10%.
Kenaikan upah kebanyakan generasi milenial ini tampaknya tak sebanding dengan kenaikan harga rumah. Menurut data Rumah123, kenaikan harga rumah jauh lebih besar dibanding kenaikan pendapatan generasi milenial pertahunnya. Rata-rata kenaikan properti di Indonesia pertahunnya mencapai 17%.
“Rumah naiknya sangat besar, bahkan pernah sampai 100% dalam setahun,” kata Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung kepada detikFinance, Senin (27/11/2017).
Survei Rumah123 mengambil contoh, saat ini harga rumah berukuran 70 meter persegi di Sumarecon Bekasi sudah mencapai Rp 1,2 miliar. Sementara untuk ukuran yang sama di Tambun, Bekasi sudah mencapai Rp 600 jutaan.
“Menurut data di situs kami rumah seharga Rp 300 jutaan juga sudah hampir tidak ada. Rata-rata sudah di atas Rp 1 miliar, untuk rumah second,” imbuhnya.
Dengan kondisi tersebut, menurut survei Rumah123, hanya 4% lebih kaum generasi milenial yang memiliki gaji perbulan yang cukup untuk membeli rumah.
Sumber: detik.com