Generasi milenial atau masyarakat yang lahir periode 1986-2000an disebut-sebut malas untuk memiliki hunian. Mereka dinilai lebih menyukai pengalaman seperti traveling dan membeli barang.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono menjelaskan untuk generasi milenial hanya melakukan pergeseran prioritas. Dari jangka panjang ke prioritas jangka pendek.
“Memang kalau mereka tidak mau beli rumah, sukanya jalan-jalan. Nah ini kan salah satu perilaku masyarakat zaman now. Mereka sebenarnya terbatas untuk membuat prioritas karena jiwanya ingin bebas ya jalan-jalan,” kata Maryono kepada detikFinance, akhir pekan lalu.
Dia menambahkan, padahal seharusnya milenial itu juga harus memikirkan kepemilikan rumah atau tempat tinggal. Pasalnya, tempat tinggal adalah kebutuhan yang sangat penting untuk kehidupan.
“Sebenarnya mereka juga harus memikirkan tempat tinggal ke depannya, mau seperti apa. Mereka (mllenial) juga akan tumbuh jadi dewasa dan menua. Jangan sampai hanya sewa,” ujar Maryono.
Dia menjelaskan, ada banyak cara untuk memiliki rumah impian para milenial. Salah satunya dengan cara kredit pemilikan rumah (KPR) baik subsidi maupun non subsidi.
“Mencicil KPR contohnya kan bisa juga sisa cicilan untuk jalan-jalan dan pengalaman, mungkin memang agak berat di uang muka, sekarang kan juga ada program subsidi, kredit bantuan uang muka. Harus dimanfaatkan,” imbuh dia.
Maryono mengungkapkan, untuk mempermudah masyarakat dan generasi milenial dalam memiliki rumah. Perseroan juga sedang merencanakan penurunan suku bunga KPR. Penurunan ini dilakukan secara bertahap. Sekedar informasi suku bunga KPR BTN non subsidi atau KPR reguler tercatat masih di atas 10%. Maryono menargetkan BTN bisa menurunkan bunga ke 9% kemudian bisa turun lagi secara bertahap.
Sumber: detik.com